#FollowMe, #SelapanDinaNulisFun
- #10TahunAirAsia (1)
- #7HarimenulisSurat (3)
- #7HariNgimcil (7)
- #Asyikmenulis (1)
- #Fiksi (9)
- #FollowMe (2)
- #MimpiBerpetualangkeHimalaya (1)
- #PakPolisiBLOG (3)
- #SELAPANDINANULISFUN (38)
Minggu, 08 Juni 2014
Ganteng Itu....
SAYA tertawa jika ingat kejadian tadi pagi saat Peeling Alami Massal di Jalan Margo Utomo (Jalan Pangeran Mangkubumi). Perhatikan tiga foto di atas. Apa yang terlihat membuat urat dongkol saya yang muncul karena acara yang molor setidaknya mengendor. Acara sesuai agenda seharusnya dimulai jam 06.00, namun sampai jam 07.00 belum ada tanda-tanda akan dimulai.
Alasan panitia menunggu sampai seluruh tikar terisi penuh. Setiap tikar diberi nomor 1 hingga 120, rata-rata setiap tikar diisi 10 orang. Jadi kalau peserta datang semua ada 1.200 orang yang duduk lesehan untuk membersihkan mukanya. Target peserta sendiri 1.000 orang namun pendaftar melebihi target yang direncanankan. Bahkan itupun dengan catatan pendaftaran sudah ditutup pada hari Jumat, artinya jika tetap dibuka, peserta pasti lebih dari 1.000 orang bahkan bisa dua kali lipatnya mengingat kebiasaan masyarakat yang biasanya mendaftar di hari-hari terakhir.
Nah, saat acara dimulai urat dongkol saya luruh bahkan tawa pecah begitu melihat tingkah laku peserta Peeling massal. Salah satu yang menarik adalah tidak sedikit bapak-bapak yang ikut menjadi peserta. Bagi saya sih tidak masalah mereka menjadi peserta, toh konsep merawat wajah bukan monopoli kaum hawa. Bahkan beberapa kawan mungkin malah lebih rajin membersihkan mukanya dibanding perawan yang lagi jatuh cinta sekalipun.
Paling menarik perhatian adalah bukan cara mereka melakukan Peeling, tapi tingkah laku anak-anaknya. Ya, seperti tampak dalam gambar, bagaimana ada anak yang iseng mengambil gambar ayahnya yang sedang mengikuti gerakan instruktur bagaimana memijat muka yang benar. Atau ada yang menggoda ayahnya dengan menyentuhkan jarinya pada pipi ayahnya, sekadar ingin merasakan seperti apa sih bahan Peeling itu.
Menurutku adalah ekspresi seorang gadis kecil yang bengong melihat ayahnya tengah asyik memijat wajahnya. Lihat saja gadis cilik itu sampai menghentikan aktivitas makannya, mungkin dipangling melihat ayahnya mengusap-usap pipi dengan bahan Peeling, sementara kepalanya dibungkus dengan penutup kepala.
Saya hanya berpikir, anak-anak kan memang sudah menjadi wataknya untuk bertanya dan mengimitasi apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Sehingga saya menduga, akan banyak pertanyaan yang anak-anak itu akan sampaikan. Mengapa? Untuk apa? Bagaimana?
Mending jika pertanyaan itu muncul, yang justru berbahaya justru ketika mereka mencobanya sendiri dengan bahan-bahan yang bisa mereka jangkau, mungkin pasir, atau jus buah yang harus diminum, karena mereka mengingat apa yang dikatakan instruktur, bahwa bahan membuat Peeling dari buah-buahan segar seperti strowbery dan avokad. Saya tidak tahu, apakah di pikiran anak-anak tersebut ada konsep cantik atau ganteng menurut mereka. Namun setiap anak pasti punya imajinasinya sendiri-sendiri saat melihat orangtuanya mencoba menjadi 'cantik'.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar